Suku di Sulawesi Selatan
03.19Suku Di Sulawesi Selatan
Suku Makassar
Suku Makassar, sebagai suku terbesar di Sulawesi Selatan, menyimpang
sejarah yang sangat panjang. Dalam catatan sejarah yang tertulis dalam
“lontara”, suku Makassar sudah menguasai Pulau Sulawesi sejak abad
ke-16. Bahkan kekuasaan orang-orang Suku Makassar saat itu meliputi
Seluruh pulau Sulawesi, Sebagian Kalimantan, Sebagian Pulau Maluku, Nusa
Tenggara, Hingga Timor-Timur (Timor Leste saat ini). Suku Makassar
sendiri terdiri dari beberapa sub suku yang tersebar luas di selatan
pulau Sulawesi, tersebar dari Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Takalar,
Je’neponto, Bantaeng, Bulukumba, Selayar, Maros, dan Pangkep.
Suku Bugis
Suku Bugis adalah suku yang tergolong ke dalam suku suku Deutero-Melayu,
atau Melayu muda. Masuk ke Nusantara setelah gelombang migrasi pertama
dari daratan Asia tepatnya Yunan. Penyebaran Suku Bugis di seluruh Tanah
Air disebabkan mata pencaharian orang-orang bugis umumnya adalah
nelayan dan pedagang. Sebagian dari mereka yang lebih suka merantau
adalah berdagang dan berusaha (massompe‘) di negeri orang lain. Hal lain
juga disebabkan adanya faktor historis orang-orang Bugis itu sendiri di
masa lalu.
Suku Mandar
Orang Mandar sebagian besar berdiam di wilayah Majene dan Mamuju di
Provinsi Sulawesi Barat. Yang sering mengaku sebagai orang Mandar adalah
penduduk Majene, penduduk Mamuju sebaliknya lebih senang disebut orang
Mamuju. Kedua suku bangsa ini memang memperlihatkan ciri kehidupan
sosial dan budaya yang sama di mata orang luar. Selain mendiami kedua
wilayah tersebut, orang Mandar juga mendiami sebagian daerah di wilayah
Polewali-Mamasa. Jumlah populasinya sekarang sekitar 400.000 jiwa.
Suku Toraja
Suku bangsa ini mendiami sebagian jazirah Sulawesi Selatan bagian utara.
Kata Toraja diberikan oleh penduduk asli Sulawesi Tengah untuk menyebut
kelompok etnis yang berdiam di pedalaman dan pegunungan, to artinya
orang, dan ri aja artinya dari gunung. Orang Toraja sendiri zaman dulu
menyebut kelompoknya berdasarkan wilayah tempat tinggalnya, yaitu
Sa'dan, dari nama sebuah sungai yang mengalir lewat wilayah mereka.
Karena itu sering juga disebut sebagai Toraja Sa'dan. Dan kalau dilihat
dari bahasa mereka disebut pula orang Toraja Tae.
Suku Bentong
Suku Bentong merupakan suku yang berdiam di desa Bulo-Bulo, Kecamatan
Pujananting, Kabupatn Barru, Sulawesi Selatan. Populasi suku ini
diperkirakan mencapai 25.000 jiwa, yang mana mayoritas memeluk agama
Islam. Mata pencaharian utama suku Bentong adalah bercocok tanam.
Sehari-hari, suku ini berkomunikasi dalam bahasa Bentong. Suku Bentong
sering digolongkan ke dalam kelompok suku Terasing, karena mereka
membuat pemukiman yang jauh terpencil dari masyarakat lain. Mereka suka
berkelana di hutan sambil mencari dan berburu apa saja yang mereka
temukan di hutan untuk kebutuhan hidup mereka.
Suku Duri
Suku Duri terdapat di Kabupaten Enrekang, di daerah pegunungan yang
berhawa sejuk di tengah-tengah Propinsi Sulawesi Selatan, berbatasan
dengan Tanah Toraja. Pemukiman orang Duri terdapat di kecamatan Baraka,
Alla dan Anggeraja yang seluruhnya berjumlah 17 desa. Mereka tinggal
dekat dengan jalan yang dapat dilalui mobil. Hanya sedikit yang bermukim
di daerah pegunungan yang tinggi.
Suku Enrekang
Suku Enrekang masih berhubungan erat dengan Bugis . Pada umumnya
berdomisili di Kabupaten Enrekang provinsi Sulsel. Sejak abad XIV,
daerah ini disebut MASSENREMPULU yang artinya meminggir gunung atau
menyusur gunung, sedang sebutan Enrekang dari ENDEG yang artinya NAIK
DARI atau PANJAT dan dari sinilah asal mulanya sebutan ENDEKAN. Masih
ada arti versi lain yang dalam pengertian umum sampai saat ini bahkan
dalam Adminsitrasi Pemerintahan telah dikenal dengan nama “ENREKANG”
versi Bugis sehingga jika dikatakan bahwa Daerah Kabupaten Enrekang
adalah daerah pegunungan, sudah mendekati kepastian sebab jelas bahwa
Kabupaten Enrekang terdiri dari gunung-gunung dan bukit-bukit
0 komentar